Dogiyai, Papua Tengah – Pemerintah Kabupaten Dogiyai menggandeng PT PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2KP) wilayah Papua Tengah guna mempercepat akses listrik ke wilayah pedalaman. Melalui inisiatif bertajuk Program Listrik Kampung, mereka menargetkan 39 kampung yang hingga kini belum teraliri jaringan listrik.
Bupati Dogiyai, Yudas Tebai, menyampaikan bahwa ketersediaan listrik merupakan kebutuhan pokok yang setara dengan makanan dan air bersih. Ia menegaskan bahwa proyek ini akan diprioritaskan dan ditargetkan dimulai dalam 100 hari kerja pertamanya.
"Listrik adalah kebutuhan utama. Kami akan bentuk tim bersama PLN untuk segera melakukan survei dan membangun jaringan ke kampung-kampung yang belum terjangkau," ujarnya saat rapat koordinasi bersama pihak PLN di Nabire, Jumat (23/5/2025).
Dari total 79 kampung di Kabupaten Dogiyai, tercatat 40 kampung telah teraliri listrik, sementara 39 lainnya belum memiliki akses energi tersebut. Program ini diharapkan mampu menjangkau seluruh wilayah secara merata demi pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah.
Di sisi lain, Supervisor Perencanaan PLN UP2KP, Viktory Bunga Bongga, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayah Dogiyai. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dalam aspek keamanan dan aksesibilitas.
"Kami sangat membutuhkan dukungan dari aparat distrik dan kampung, terutama saat melakukan survei ke daerah-daerah terpencil," jelasnya.
Sementara itu, anggota DPD RI Dapil Papua Tengah, Eka Kristina Yeimo, turut memberikan apresiasi atas langkah cepat Bupati Dogiyai dalam mendorong pemerataan listrik desa.
"Saya mendukung penuh inisiatif ini. Program ini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat," tegasnya.
Inisiatif elektrifikasi ini diharapkan mampu membuka jalan bagi kemajuan ekonomi lokal, memperluas akses pendidikan, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di 39 kampung yang selama ini belum terjamah jaringan listrik PLN.