Keamanan Terjaga, Pembakaran Bangunan di Dogiyai Cepat Ditangani TNI-POLRI

Pada malam Senin, 14 April 2025, situasi mencekam terjadi di Distrik Kamuu, Dogiyai, setelah lima bangunan di Kampung Tokapo, Kompas Ikebo, dan Kampung Ekemanida terbakar dengan cepat. Kejadian ini menarik perhatian publik, mengingat tindakan sigap dari aparat gabungan TNI-POLRI yang segera turun tangan menggunakan senjata lengkap untuk menjaga keamanan warga setempat.

Insiden pertama terjadi pada pukul 21.10 WIT di Jalan Tengah, Kampung Tokapo, di mana rumah milik Yasmel Palimbuan, seorang warga suku Toraja yang juga menjalankan usaha cuci mobil, terbakar habis. Tak lama kemudian, sekitar pukul 22.20 WIT, api merembet ke tiga rumah lainnya yang berada di Kompas Ikebo, sebuah daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Rumah-rumah yang terbakar milik Herman (50), Puang Abdul Azis (50), dan Haruddin (38) yang berasal dari Sulawesi, termasuk sebuah rumah makan dan bengkel motor.

Kebakaran tersebut meluas hingga sekitar pukul 00.35 WIT, yang akhirnya menghancurkan kantor Pos dan Giro di Kampung Ekemanida. Berdasarkan investigasi awal, pihak kepolisian menduga kebakaran ini disebabkan oleh tindakan orang tidak dikenal, dan saat ini, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.

Polres Dogiyai segera merespons kejadian tersebut dengan mengamankan lokasi dan memeriksa saksi-saksi. Aparat juga tengah mengumpulkan informasi terkait kerugian yang dialami warga, yang sementara ini diperkirakan mencapai sekitar Rp600 juta, dengan rincian kerusakan pada empat rumah warga dan kerusakan yang belum bisa dipastikan pada kantor pos.

Para korban yang berasal dari Kampung Ikebo ini memiliki usaha swasta sebagai sumber mata pencaharian utama mereka, dan saat ini mereka tengah dirundung kesedihan serta trauma akibat kejadian ini. Kepolisian pun berkomitmen untuk terus menyelidiki lebih lanjut guna mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa yang mencemaskan ini.

Pihak berwenang juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan bukti yang mengarah pada penggunaan bahan bakar atau benda mencurigakan di lokasi kejadian. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi, serta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, aparat mengajak warga untuk melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan yang bisa menimbulkan potensi gangguan keamanan.



Share post :